Sabtu, 11 Juni 2016

Catatan Senggang Lepas Nonton Serial Drama Jepang : I’m Home

“Pada saat itu, yang terpikir olehku hanya…pulang”
Salah satu penggalan dialog yang diucapkan Ieji Hisashi (Kimura Takuya) saat mengenang detik-detik  sebelum terjadinya kecelakaan yang membuat Hisashi kehilangan memori 5 tahun terakhir-nya. Diceritakan kemudian, kecelakaan tersebut membuat Hisashi tidak bisa melihat rupa istri dan anaknya karena selalu dibayangi topeng. Topeng, yang bertindak seperti dinding yang menyembunyikan hal-hal otentik di baliknya.

sumber : http://asianwiki.com/File:I%27m_Home-p1.jpg#file


Drama serial ini cukup membuat penasaran karena plotnya yang maju-mundur. Saya bahkan tergoda langsung lompat ke episode terakhir (episode 10) saat baru kelar 6 episode saking penasarannya. Kebiasaan jelek, mentang-mentang punya seri lengkap. Tapi untunglah, berkat perintah puasa untuk menahan diri dari segala godaan syaitan yang terkutuk, saya berhasil melalui tahapan nonton secara urut.
Ya namanya drama, sih, ya. Pasti ada nggak logisnya. Tapi daripada membahas bagian itu, saya mau tulis 4 hal yang paling saya ingat dari film ini (selain Takuya Kimura-nya). Haha.

1. Hubungan manusia dewasa
Jatuh cinta, menikah, cerai, lalu menikah lagi, dan bahagia dengan hidup dan pasangan masing-masing tanpa merugikan atau nyinyir satu sama lain. Dalam kehidupan nyata, rasanya sulit sekali menemukan yang seperti itu. Ada juga akun media sosialnya dicerca publik sampai (saya kagum mengapa tidak) memutuskan tutup akun saja dan berlari ke hutan belok ke pantai, terutama berlaku pada yang sejenis Mulan Jamila #eh. Tapi di serial I’m Home ini, hubungan Takuya Kimura, istri, dan mantan istrinya diceritakan sangat santun dan damai seperti yang saya tulis di kalimat awal tadi. Well, ambil sisi kedewasaannya, jangan sisi nikah-cerai nya ya, Sob.

2. Rahasia ayah-anak
Ieji Hisashi memiliki 2 orang anak,  Ieji Yoshio (Takahashi Rai) dan anak tiri Hisashi di pernikahannya yang pertama, Nozawa Subaru (Yamaguchi Mayu). Kedua anak ini memiliki kenangan seorang ayah yang begitu mendalam, tentang Subaru yang mendapatkan ayah tiri yang seru dan jago masak serta Yoshio yang mendapatkan ayahnya berubah perangai dari penggila kerja hingga ayah yang lebih meluangkan waktu untuk bermain dengannya.
Ada 2 bagian paling menarik tentang hubungan rahasia ayah-anak di serial ini. Pertama, antara Hisashi dengan Subaru. Ada scene dimana Subaru mengajak Hisashi ke rumahnya saat ibunya sedang dirawat di rumah sakit dan minta dimasakkan masakan favoritnya, lalu berujar : “Bisakah kamu membuatkan seperti ini lagi?” Hisashi mengangguk. “Tiap hari?” tanya Subaru lagi. Dengan pelan dan hati-hati Hisashi menjawab, “Maaf, tak bisa.” Lalu Subaru mengangguk mengerti sambil tersenyum sedih menyadari pertanyaan bodohnya bahwa saat itu ayahnya sudah bersama keluarga baru.
Ke-2, adalah scene saat Yoshio meminta Hisashi pulang awal dari kerja agar bisa main di taman secara “rahasia” (tanpa bilang ibunya) yang seperti rahasia-kecil-antara-ayah-dengan-anak-laki-lakinya. Kedua scene itu terlihat sangat intim buat saya, karena karakter Hisashi yang begitu dicintai anak-anaknya, laki maupun perempuan.

3. Buku anggur
Ada episode dimana Hisashi sedang menelusuri hubungan masa lalunya dengan mantan istrinya, Nozawa Kaoru (Mizuno Miki). Hingga tiba di satu bagian, ia menemukan buku Kaoru yang di dalamnya tertulis dengan detail jenis anggur yang diminum, kapan, bersama siapa saja, dan dimana mereka menikmati anggur bersama. Catatan ini menarik. Saya jadi terinspirasi pingin buat yang serupa, tapi mungkin bukan acara minum anggur, melainkan…….minum jus. Eh, iya dong, pasangan yang baik itu adalah yang saling dukung satu sama lain menuju kebaikan dan kehidupan yang sehat, bukankah demikian? *wink*
Lha tapi masalahnya, mana pasangannya? Lols.

4. Penggila kerja yang pintar masak
Seingat saya Takuya Kimura belum pernah main film atau drama serial yang menokohkan dia sebagai tukang masak. Di film ini, walau saya bertanya-tanya bagaimana seorang penggila kerja bisa jago masak (tapi akhirnya menemukan jawabannya juga. Penasaran? Tonton sendirilah), saya terkesima juga melihat karakter Hisashi yang bisa membuat masakan enak di beberapa episode, seperti kroket kepiting untuk Subaru, nasi kari yang dia buat sambil mabuk, hamburger untuk Megumi (istrinya) dan Yoshio, satu set masakan untuk sahabatnya, dan satu set sarapan untuk mantan kliennya.
Bagian ini mendapat perhatian khusus sekaligus cukup mengintimidasi saya, ngomong-ngomong. Karena sebagai bukan penggila kerja, rasanya saya tidak seluwes itu memasak. Apalagi sambil mabuk dan jadi nasi kari. Yassalam.

Sebenarnya saya tadi mau tulis 5 hal, tapi berhubung sudah panjang dan berpotensi menjadi spoiler, saya akhiri saja. Ohya, sebagai penutup, saya tinggalkan penggalan bait manis karya Aan Mansyur berikut ini :

Ketika ada yang bertanya tentang cinta, 
apakah sungguh yang dibutuhkan adalah kemewahan kata-kata
atau cukup ketidaksempurnaan kita?


Mungkin ketidaksempurnaan itu, bisa jadi adalah jawaban “tidak” ketika ingin sekali bisa bilang “iya” seperti yang dikatakan Hisashi pada Subaru. Atau mungkin ketidaksempurnaan itu, adalah rasa legawa Subaru yang merelakan ayah kesayangannya berbahagia dengan keluarga barunya walau dia pun juga ingin mendapat bahagia yang sama. Ah, mas Aan Mansyur ini memang paling bisa mempertanyakan sebuah jawaban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar