Setelah semalam sukses merayakan tahun baru dengan riuh rendah pesta
kembang api tidur, pagi yang malas pun datang bersama menyusupnya sinar
matahari di sela-sela jendela kamar. Terbangun
pagi ini, saya ingat ada hal yang harus segera saya tulis
sebelum benar-benar menguap karena lupa.
Jadi, 2 malam yang lalu, saya berkunjung ke sebuah kedai kecil milik
teman di bilangan Gang PU, Bandar Lampung, bernama Kedai Pacar Hitam. Ini
pertama kalinya saya datang ke sana, setelah hampir 2 bulan tempat ini dibuka
oleh pemiliknya, namanya Ari. Tempat ini sangat maskulin kalau kata saya,
terlihat dari pilihan warna dan ornamen penyusun kedainya sendiri. Hitam dan
merah, dengan gambar pohon berdaun biji kopi warna warni di salah satu
dindingnya dan deretan foto hitam putih Soekarno di sisi dinding yang lain. Kursinya
tidak banyak, salah satu yang unik adalah bahwa Bang Ari (saya panggil dia
Bang, sementara dia istiqomah panggil saya yang imut ini dengan Mbak)
memanfaatkan tong plastik bekas yang dicat ulang sebagai pengganti sebagian
kursi di tempat itu. Sebuah rak buku kecil terpasang di dinding sebelah gambar
pohon kopi warna warni, saya longok isinya buku politik dan pergerakan semua,
jadi sementara saya memilih melipir dulu ke meja bar ;p.
Malam itu dia hanya punya 3 macam biji di meja bar. Arabika Kerinci,
robusta Lampung dari Liwa, dan house blend untuk membuat minuman espresso-based
campur susu. Bang Ari menyangrai sendiri biji kopinya, dan hari itu pertama
kali saya dibuatkan kopi sama dia. Ini langka, karena saya jarang sekali ketemu
sama pak dosen yang sudah buka kedai di 2 tempat dan super sibuk ini. Haha! Ini
juga kali pertama saya dapat kopi yang diseduh lama sekali. 6 menit di V60,
bayangpun! Kata Bang Ari, untuk mengeluarkan flavor tertentu, kuncinya ada di
penuangan awal dan lama ekstraksi (dan tentu saja tidak melupakan faktor-faktor
yang lain seperti suhu dan ukuran giling). Kalau dibayangkan, 6 menit artinya
ekstraksinya cukup lama kan ya, tapi ternyata bisa dibuat hasil ektraksinya
tetap ringan dengan beberapa cara. Pengetahuan dasar yang saya ingat adalah :
1. Untuk 225 gram hasil
akhir ekstraksi, penuangan pertama dilakukan 40% nya dulu yaitu sekitar 90 gram.
Dari 90 gram ini, putuskan mau mengeluarkan notes dominan asam atau manis,
karena 90 gram itu akan dibagi menjadi 2 kali penuangan dengan porsi yang
berbeda (misal : 40g di 30 detik pertama, lalu 50g di 30 detik ke-2, dan
sebaliknya). Untuk mengeluarkan rasa asam, bagian penuangan awal diperbanyak,
sedang untuk mengeluarkan rasa manis, mulailah penuangan awal dengan bagian 1
yang lebih sedikit daripada bagian 2. Pusing kan? Iya pusing. Saya saja pusing
mendengarkannya. Untuk seduhan kemarin sih flavor manis-nya yang dicari.
2. Setelah penuangan
awal, sisanya kan 135 gram ya. Nah itu bisa dibagi menjadi 5 kali tuang dengan per tuangan 25 gram per 1
menit ekstraksi. Ketika menuang pun, perlu diingat untuk meminimalisasi agitasi
atau pengadukan berlebih yang bisa terjadi juga dari gerakan menuang yang
kelewat cepat atau semangat. Jadi menuanglah dari tepi dengan jarak tuang tidak
terlalu tinggi. Perkolasi bisa jadi pilihan, tapi kalau nggak ahli-ahli banget
malah bikin ekstraksinya nggak rata.
3. Perhatikan bagian titik-titik
berwarna putih (kalau saya lihatnya mirip seperti gelembung, nanti deh
kapan-kapan liat lagi. Serius ini susah buat saya haha) di permukaan kopi yang
ternyata bukan gelembung, tapi gula. Hentikan ektraksi ketika warna putih sudah
habis agar ekstraksi tidak berlanjut dan hanya meneteskan rasa pahit.
Saya seneng kalau bertemu orang yang suka cerita dan nggak pelit ilmu
macam Bang Ari ini. Walaupun yang dia hadapi adalah konsumen pemula, tapi rasanya
seperti ngobrol biasa. Ohya, kopi Kerinci malam itu asamnya sedang (bukan asam
lemon atau sitrus, saya lupa sebutannya apa kemarin Bang Ari bilang), sedikit rempah. Baru saya tahu kemudian seharusnya ada
flavor kayu manis sebagai flavor rempah spesifiknya.
Mengingat 2 bulan terakhir saya lebih sering absen bertemu dengan kopi
dan percakapan-percakapan semacam ini karena satu dan lain hal, cerita ini jadi
salah satu penutup yang baik di penghujung tahun 2016 saya. Memang bicara sama
orang yang mencintai apa yang dilakukannya itu beda rasanya. Ia megeksplorasi tanpa
lupa berefleksi dan membagi tanpa terdengar menggurui. Itu.
Agen Baccarat Maxbet
BalasHapusBonus Baccarat Maxbet
Daftar Baccarat Maxbet
Live Baccarat Maxbet
Panduan Baccarat Maxbet
Prediksi Skor Barcelona vs Real Madrid 07 Mei 2018