Beberapa waktu belakangan
ini saya sedang membantu seorang pengurus PKMT (Pusat Kajian Makanan
Tradisional) untuk mempersiapkan beberapa kebutuhan untuk pameran makanan.
Bukan sembarang makanan yang akan dibawa, melainkan makanan yang “keberadaannya
hampir punah”. Sesuai dengan tema
pameran, jenis makanan yang akan harus saya cari adalah makanan yang sama
sekali asing di pendengaran saya, seperti besengek (olahan benguk yang dimasak
dengan santan gurih), growol (terdiri dari olahan mawur dan cenit-cenit), gayam
rebus, dan geblek. Makanan-makanan itu hanya ada di pasar-pasar tradisional,
dan tidak setiap pasar tradisional menyediakan semuanya. Awalnya, saya sampai
berkeliling ke 5 pasar untuk mencari dan memesannya secara khusus. Bukan saja
perkara mencari, mendapatkannya pun harus diupayakan agar dalam satu hari untuk
kemudian dikemas secara vakum.
Dan begitulah, hingga
akhirnya saya dipertemukan dengan makanan-makanan ajaib itu di pasar xxx (saya
lupa namanya, pokoknya pasar dekat perempatan Wirobrajan), Pasar Sentul, Pasar
Prawirotaman, Pasar Demangan, Pasar Condong Catur dekat rumah, dan bahkan Pasar
Minggir dengan upaya titip sama teman. Setelah memetakan rute terbaik untuk
mendapatkan semua bahan dalam satu waktu, tanpa saya sadari saya jadi betah
berputar-putar pasar sambil melihat-lihat dagangan di sana. Begitu sampai
rumah, tiba-tiba belanjaan sudah banyak.
Atas ki-ka : tempe
kedelai, besengek, sari kedelai
Bawah ki-ka : jipang,
terong, brokoli, grontol (jagung putih rebus yang disajikan dengan parutan
kelapa), strawberi
Hanya di Pasar Condong
Catur saya menjumpai penjual grontol yang cukup “menjanjikan”, karena jagungnya
masih di dalam panci, masih hangat, dan kelapa parutnya baru. Sementara di
tempat yang lain, kebanyakan menjualnya sudah dalam bentuk plastikan yang entah
kapan kelapanya diparut. Dan untuk besengek, sungguh wajib untuk dicoba!
Jadi, hal menyenangkan
untuk hari ini adalah berputar-putar dari pasar satu ke pasar yang lain.
Pastinya Anda tak perlu melihat harga per ons, tapi langsung tanyakan harga
satuan kilogram-nya. Dan bicara tentang makanan yang hampir punah, semoga pasar
tradisional semacam ini tidak lantas ikut-ikutan punah, karena saya masih ingin
makan grontol dan besengek lagi!
Nb : grontol itu seperti cupcorn, dalam versi butiran yang lebih
besar. Penambahan keju parut dan susu kental manis dipercaya bisa meningkatkan
mood Anda hari itu ke tingkat maksimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar