Senin, 08 September 2014

Ke Pasar

Beberapa waktu belakangan ini saya sedang membantu seorang pengurus PKMT (Pusat Kajian Makanan Tradisional) untuk mempersiapkan beberapa kebutuhan untuk pameran makanan. Bukan sembarang makanan yang akan dibawa, melainkan makanan yang “keberadaannya hampir punah”.  Sesuai dengan tema pameran, jenis makanan yang akan harus saya cari adalah makanan yang sama sekali asing di pendengaran saya, seperti besengek (olahan benguk yang dimasak dengan santan gurih), growol (terdiri dari olahan mawur dan cenit-cenit), gayam rebus, dan geblek. Makanan-makanan itu hanya ada di pasar-pasar tradisional, dan tidak setiap pasar tradisional menyediakan semuanya. Awalnya, saya sampai berkeliling ke 5 pasar untuk mencari dan memesannya secara khusus. Bukan saja perkara mencari, mendapatkannya pun harus diupayakan agar dalam satu hari untuk kemudian dikemas secara vakum.
Dan begitulah, hingga akhirnya saya dipertemukan dengan makanan-makanan ajaib itu di pasar xxx (saya lupa namanya, pokoknya pasar dekat perempatan Wirobrajan), Pasar Sentul, Pasar Prawirotaman, Pasar Demangan, Pasar Condong Catur dekat rumah, dan bahkan Pasar Minggir dengan upaya titip sama teman. Setelah memetakan rute terbaik untuk mendapatkan semua bahan dalam satu waktu, tanpa saya sadari saya jadi betah berputar-putar pasar sambil melihat-lihat dagangan di sana. Begitu sampai rumah, tiba-tiba belanjaan sudah banyak.



Atas ki-ka : tempe kedelai, besengek, sari kedelai
Bawah ki-ka : jipang, terong, brokoli, grontol (jagung putih rebus yang disajikan dengan parutan kelapa), strawberi
Hanya di Pasar Condong Catur saya menjumpai penjual grontol yang cukup “menjanjikan”, karena jagungnya masih di dalam panci, masih hangat, dan kelapa parutnya baru. Sementara di tempat yang lain, kebanyakan menjualnya sudah dalam bentuk plastikan yang entah kapan kelapanya diparut. Dan untuk besengek, sungguh wajib untuk dicoba!
Jadi, hal menyenangkan untuk hari ini adalah berputar-putar dari pasar satu ke pasar yang lain. Pastinya Anda tak perlu melihat harga per ons, tapi langsung tanyakan harga satuan kilogram-nya. Dan bicara tentang makanan yang hampir punah, semoga pasar tradisional semacam ini tidak lantas ikut-ikutan punah, karena saya masih ingin makan grontol  dan besengek lagi!
Nb : grontol itu seperti cupcorn, dalam versi butiran yang lebih besar. Penambahan keju parut dan susu kental manis dipercaya bisa meningkatkan mood Anda hari itu ke tingkat maksimal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar