Selasa, 02 September 2014

Terjaga Tengah Malam

Kata Hukum Kekekalan Energi, energi itu tidak bisa diciptakan atau dimusnahkan, melainkan hanya bisa diubah dari bentuk satu ke bentuk yang lain. Energi itu ibarat sebuah cerita, dia mengalir bukan dicipta, dan bisa berada dalam bentuk berbeda pada orang dan tempat yang berbeda-beda pula. Sebagai contoh, orang hobi makan dan hobi masak. Sama-sama memiliki kesenangan terhadap benda berupa “makanan”. Tapi perhatikan, bahwa ketika yang satu merasa senang karena masih punya rejeki untuk membeli makanan enak, yang lainnya merasa senang masih bisa memasak makanan enak untuk keluarga kecilnya. Bentuk energy (cerita)-nya beda, namun efeknya sama : positif.
Saya ingin mengawali September ini dengan menuliskan hal-hal yang secara personal membuat saya senang sehingga mendorong saya untuk tetap berpikir positif. Hal-hal itu bisa meliputi benda, manusia, kegiatan, maupun kejadian yang membuat saya senang mengalaminya. Kalau Anda membaca post ini dan berniat melakukan hal yang sama, sok atuh, monggo.  Karena sejatinya kesenangan itu menular, makan jangan ragu untuk meneruskannya untuk dibaca oleh lebih banyak orang.J
Semoga bisa istiqomah dalam 30 hari ke depan, walau postingan pertama sudah telat hari. Huahahaha. Saya rangkum perjalanan 30 hari ke depan dalam #30halmenyenangkan dan #mymonthlyproject karena #bahagiaitusederhana sudah terlalu mainstream, dan karena saya bersyukur sama Allah untuk waktu hidup yang terlewati.        
                
-1 September 2014-

Hal menyenangkan buat saya adalah ketika bisa terjaga di tengah malam setelah sebelumnya sempat tertidur 2-3 jam. Kenapa menyenangkan? Karena ketika jalanan di luar sudah lebih tenang, udara mulai sedikit turun suhunya (jadi agak dingin), dan kepala sudah lebih segar, keheningan itu jadi harta berharga sebagai modal dan persiapan untuk keesokan harinya.
Agak sulit sebenarnya mendapatkan kesenangan ini, karena fase kritis saya, yaitu jam 9-11 malam, kalau sudah terlewati dengan kegiatan tidur pasti tak akan bangun sampai subuh menjelang. Sebaliknya, jika jam 11 ke atas masih melek, artinya kemungkinan bisa tidur baru akan terjadi menjelang pagi sekitar jam 2-3. Kebiasaan yang ke-2 jelas bukan kebiasaan yang bagus untuk kesehatan, tapi memang demikian yang terjadi. Terjaga tengah malam maksudnya bukan kemudian melek sampai pagi juga, tapi ada 1-2 jam untuk melakukan hal-hal selo untuk berdamai dengan hari-hari (halah). Contohnya? Baca buku, nonton film, cari cemilan, menulisi blog sekalian blogwalking, mengedit foto, sikat gigi (kalau kebetulan lupa karena kan ketiduran tadi ceritanya. Hehe), youtube-an Queen (ngomong-ngomong saya lagi suka banget lagu Queen yang “I Was Born to Love You” setelah mendengarnya dijadikan soundtrack salah satu dorama Jepang. Liriknya sederhana, ala-ala romantis klasik gitu, dan terutama suara Freddie yang….ah, pasti Anda lebih tahu lah), dan hal-hal semacam itu.
Tentu, tidur itu sendiri adalah sebuah kesenangan. Mengistirahatkan otak sejenak, mengisi ulang “baterai”, dan melupakan masalah sejenak. Tapi sekali-dua, malam yang hening pasti juga selalu jadi kerinduan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar