Kata
Hukum Kekekalan Energi, energi itu tidak bisa diciptakan atau dimusnahkan,
melainkan hanya bisa diubah dari bentuk satu ke bentuk yang lain. Energi itu
ibarat sebuah cerita, dia mengalir bukan dicipta, dan bisa berada dalam bentuk
berbeda pada orang dan tempat yang berbeda-beda pula. Sebagai contoh, orang
hobi makan dan hobi masak. Sama-sama memiliki kesenangan terhadap benda berupa “makanan”.
Tapi perhatikan, bahwa ketika yang satu merasa senang karena masih punya rejeki
untuk membeli makanan enak, yang lainnya merasa senang masih bisa memasak
makanan enak untuk keluarga kecilnya. Bentuk energy (cerita)-nya beda, namun
efeknya sama : positif.
Saya
ingin mengawali September ini dengan menuliskan hal-hal yang secara personal membuat
saya senang sehingga mendorong saya untuk tetap berpikir positif. Hal-hal itu
bisa meliputi benda, manusia, kegiatan, maupun kejadian yang membuat saya senang
mengalaminya. Kalau Anda membaca post
ini dan berniat melakukan hal yang sama, sok
atuh, monggo. Karena sejatinya
kesenangan itu menular, makan jangan ragu untuk meneruskannya untuk dibaca oleh
lebih banyak orang.J
Semoga
bisa istiqomah dalam 30 hari ke depan, walau postingan pertama sudah telat
hari. Huahahaha. Saya rangkum perjalanan 30 hari ke depan dalam #30halmenyenangkan
dan #mymonthlyproject karena
#bahagiaitusederhana sudah terlalu mainstream,
dan karena saya bersyukur sama Allah untuk waktu hidup yang terlewati.
-1 September 2014-
Hal
menyenangkan buat saya adalah ketika bisa terjaga
di tengah malam
setelah sebelumnya sempat tertidur 2-3 jam. Kenapa menyenangkan? Karena ketika
jalanan di luar sudah lebih tenang, udara mulai sedikit turun suhunya (jadi
agak dingin), dan kepala sudah lebih segar, keheningan itu jadi harta berharga
sebagai modal dan persiapan untuk keesokan harinya.
Agak
sulit sebenarnya mendapatkan kesenangan ini, karena fase kritis saya, yaitu jam
9-11 malam, kalau sudah terlewati dengan kegiatan tidur pasti tak akan bangun
sampai subuh menjelang. Sebaliknya, jika jam 11 ke atas masih melek, artinya
kemungkinan bisa tidur baru akan terjadi menjelang pagi sekitar jam 2-3.
Kebiasaan yang ke-2 jelas bukan kebiasaan yang bagus untuk kesehatan, tapi
memang demikian yang terjadi. Terjaga tengah malam maksudnya bukan kemudian
melek sampai pagi juga, tapi ada 1-2 jam untuk melakukan hal-hal selo untuk
berdamai dengan hari-hari (halah). Contohnya? Baca buku, nonton film, cari
cemilan, menulisi blog sekalian blogwalking,
mengedit foto, sikat gigi (kalau kebetulan lupa karena kan ketiduran tadi
ceritanya. Hehe), youtube-an Queen
(ngomong-ngomong saya lagi suka banget lagu Queen yang “I Was Born to Love You”
setelah mendengarnya dijadikan soundtrack salah satu dorama Jepang. Liriknya
sederhana, ala-ala romantis klasik gitu,
dan terutama suara Freddie yang….ah, pasti Anda lebih tahu lah), dan hal-hal
semacam itu.
Tentu,
tidur itu sendiri adalah sebuah kesenangan. Mengistirahatkan otak sejenak,
mengisi ulang “baterai”, dan melupakan masalah sejenak. Tapi sekali-dua, malam
yang hening pasti juga selalu jadi kerinduan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar